top of page

Konten Creator 2025: Tren Visual yang Bakal Meledak di Instagram & TikTok

  • DWStory
  • 22 Agu
  • 2 menit membaca
ree

Tahun 2025 bukan lagi tentang siapa yang punya kamera paling mahal, melainkan siapa yang mampu bercerita dengan cara paling unik. Satu video sederhana bisa mengalahkan iklan televisi jika mampu menghadirkan cerita yang dekat dengan audiens.

Di Jabodetabek dan Surabaya, kreator baru terus bermunculan. Modal mereka sederhana: ponsel, tripod mini, dan ide segar. Namun yang membuat mereka menonjol adalah kemampuan menangkap tren visual yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat di kotanya.


1. Cinematic Slice of Life

Konten harian yang dibungkus dengan nuansa film pendek semakin populer. Momen sederhana seperti menunggu hujan di Surabaya Town Square atau secangkir kopi sore di Tebet bisa menjadi konten estetik ketika diberi sentuhan sinematografi. Editing dengan tone film, transisi halus, dan narasi singkat membuat pengalaman sehari-hari terasa seperti potongan film.


2. POV Absurd

Format “point of view” bukan hal baru, tetapi tren 2025 menekankan sisi absurd dan relatable. Misalnya, dari sudut pandang barista di coffee shop Kemang, atau suara hati pekerja WFH di coworking space Surabaya. Semakin aneh, semakin mudah konten ini menempel di ingatan penonton. Bagi kreator, ini kesempatan untuk bereksperimen tanpa harus keluar biaya besar.


3. AI Generative Content

Artificial Intelligence semakin terintegrasi dalam proses kreatif. Di 2025, AI bukan sekadar filter wajah, melainkan alat untuk menambahkan lapisan cerita. Kreator menggunakan AI untuk membuat narasi suara otomatis, overlay visual unik, hingga ilustrasi yang memperkuat storytelling. AI tidak menggantikan kreator, melainkan memperluas kemungkinan visual yang sebelumnya sulit dicapai.


4. Kolaborasi UGC

User Generated Content (UGC) menjadi salah satu strategi utama brand dan UMKM. Di Surabaya, misalnya, restoran atau warung makan mulai mengajak pelanggan merekam review singkat untuk TikTok Shop. Hasilnya organik, terkesan apa adanya, tetapi mampu menciptakan engagement lebih tinggi dibandingkan iklan berbayar. Untuk kreator, ini berarti semakin banyak peluang kolaborasi dengan brand lokal.


Tren Lokal: Jakarta vs Surabaya

Setiap kota memiliki ciri khas. Jabodetabek masih didominasi oleh konten coffee shop aesthetic, suasana coworking, dan gaya hidup urban. Sementara itu, Surabaya cenderung menonjolkan kebersamaan, mulai dari makan malam berkelompok hingga tren street food yang penuh energi. Memahami nuansa lokal menjadi kunci agar konten terasa relevan bagi audiens.


Tools untuk Memulai

Mengikuti tren tidak harus mahal. Beberapa tools sederhana bisa membantu kreator menghasilkan konten yang konsisten dan menarik.

  • CapCut Pro – untuk editing cinematic dan efek tren.

  • Canva Pro – untuk membuat cover dan template media sosial.

  • Lightroom Preset – menjaga konsistensi tone foto dan video.

  • Gear kamera entry level seperti mirrorless pemula, microphone clip-on, dan ring light portable.



Tren visual selalu berubah, tetapi konsistensi adalah kunci yang membuat kreator bertahan. Tahun 2025 memberi peluang besar bagi siapa saja yang berani bereksperimen, baik dengan gaya slice of life yang sinematik, POV absurd, pemanfaatan AI, maupun kolaborasi UGC bersama brand lokal.

Pertanyaannya, dari semua tren ini, mana yang paling ingin Anda coba lebih dulu?

 
 
 

Stay in Touch

Contact

087788819000
moto.dewe@gmail.com

Jakarta Barat

Indonesia

© 2017 created by MotoDW

bottom of page